Abstrak
Dalam mengulas sebuah anime, penulis akan mengulasnya dari aspek visual (grafis dan animasi), audio (OP-ED, seiyuu dan voice acting, background music), penokohan (bagaimana para tokohnya ditulis dan diceritakan), dan plot (ceritanya, ditambah dengan bagaimana tiga aspek sebelumnya memberikan pengalaman menonton yang utuh. Nah, dari empat hal tersebut akan dinilai secara keseluruhan akan jatuh di kategori mana. Penulis memiliki enam kategori, dari terbaik ke terburuk: (1) wajib, (2) sangat direkomendasikan, (3) direkomendasikan, (4) cukup direkomendasikan, (5) resiko ditanggung sendiri (tidak direkomendasikan). Selain itu akan ada tambahan/catatan/pengecualian tertentu agar pembaca semakin memiliki informasi mengenai anime yang diulas. Arslan Senki sendiri jatuh di kategori SANGAT DIREKOMENDASIKAN, dengan catatan: (1) tidak masalah dengan grafis sedikit lawas dibandingkan tahun ini, (2) tidak masalah dengan cerita menggantung yang endingnya di luar prediksi BMKG, (3) penikmat strategi, militer, politik, dan perang.
1.1 LATAR BELAKANG
MC kita, Arslan
Anime yang cukup kuno ini mah. Eit, kuno kuno gini, tapi ini adalah salah satu “anime” mahakarya relatif di kelasnya. Premis yang ditawarkan dan plot serta jalan ceritanya benar-benar seru. Penuh taktik, strategi, militer, perang, politik, demi mencapai sesuatu. Benar-benar sebuah gambaran sederhana dunia perpolitikan dan peperangan dunia nyata. Selain itu, sebagai lelaki pasti ada yang khalayannya kalau bukan perang ya diberikan kasih sayang,
Anime ini diadaptasi dari dari novel karya Yoshiki Tanaka, yang juga bikin Legend of the Galactic Heroes (Gingga Eiyuu no Densetsu). Kedua cerita tersebut cukup penuh dengan berbagai politik dan strategi peperangan. Untuk Arslan Senki, animenya dikerjakan oleh studio Sanzigan (beberapa anime Initial D) dan LidenFilms (Kishuku Gakkou no Juliet, TokRev, Goblin Slayer, Berserk, Ryza no Atelier) dengan total 33 episode (25 di S1, 8 di S2). Benar, memang kesannya nanggung. dan parahnya sampai sekarang dipastikan gantung. Wah, kenapa tuh? waktunya menyelami lebih jauh kalau penasaran.
Ginga Eiyuu no Densetsu, karya lain dari penulis Arslan Senki
1.2 PREMIS
Anime ini menceritakan perjalanan Arslan, putra mahkota Kerajaan Pars yang masih berusia 14 tahun dalam merebut kembali Ibu Kota kerajaannya pasca kekalahan pasukan negaranya dari Kerajaan Lusitania akibat pengkhianatan salah satu jenderalnya. Perjalannya ditemani Daryun, seorang jenderal yang sangat loyal padanya; Narsus, seorang penasihat dan ahli strategi (juga pelukis); serta berbagai teman lainnya. Perjalannya tidak sesederhana merebut Ibu Kota dan menendang Lusitania, tapi juga harus menghimpun pasukan dan menunjukkan kalau dia berkompeten sebagai raja yang baru. Belum lagi harus menundukkan wilayah lokal Pars yang tidak sejalan dengannya, melindungi sisa-sisa wilayah Pars dari serangan kerajaan lain, dan berbagai konflik internal maupun eksternal.
2.1 VISUAL
Secara visual ini anime bagus, sekalipun sedikit lawas. Beberapa sampel visual dari ini anime penulis sertakan di bawah dan sudah diusahakan untuk minim/nol spoiler. Detail karakter ketika close-up itu sangat bagus. Animasinya gimana? bagus! namanya anime perang, pasti ada ribuan prajurit. Nah, untuk beribu tentara yang sedang bentrok anime ini masih menggunakan CGI. Meski dengan CGI, perpaduannya dengan bagian gambaran tangan sudah bagus dan tidak membuat mata sakit (seperti kasus yang terjadi di Arifureta S1, Berserk, apalagi Ex-Arm). Untuk gelud 1 v 1 pun juga sudah fluid dan dinamis, tidak kaku (seperti scene gelud wayang di TokRev). Tapi,jangan berekspektasi seperti Jogo vs Sukuna atau Mahoraga vs Sukuna karena jelas jauh beda (2 pertarungan itu sudah bukan murni jontok jontokan lagi).
Selain itu, pengalaman menonton kita lewat teknik pengambilan scenenya juga sangat bagus. Yang mengarahkan pengerjaan ini anime benar-benar tau kapan harus mengambil gambar dari dekat, dari jauh, kapan harus shot perangnya, kapan shot komandannya. Lalu scene apa yang ditunjukkan ketika narator/dialog menjelaskan jalannya peperangan kepada penonton itu sangat baik sekali dan benar-benar meningkatkan pengalaman visual. Misalnya, ketika ada narasi/dialog tentang strategi yang di-shot komandannya, kemudian mulai nge-shot jalannya peperangan sebagai akibat strategi tadi sambil dijelaskan juga.
(1) Shot dari dekat. Itu Raja Andragoras III, bapak emci kita.
(2) Shot dari jauh ketika komandannya menjelaskan strategi. Ada Narsus di kiri, dan Daryun di kanan.
(3) Shot dari sangat jauh untuk menunjuukan betapa kacaunya medan perangnya (ini di prolog awal sih ya).
Secara keseluruhan dari segi visual menurut penulis sudah bagus banget, meski memang stylenya sedikit lawas. Tapi diingatkan agar tidak membandingkannya dengan grafis-grafis anime yang memang di level lain (seperti Violet Evergarden, Ka-EN-Ye, 86, apalagi movie karya Makoto).
2.2 AUDIO
Nah kita lanjut ke audio. Kita mulai dari OP-EDnya dulu, dan gunakan OP 1 dan ED 1 sebagai contoh. Ini subjektif sih ya, kalau penulis pribadi lebih suka EDnya daripada OPnya, coba dengarkan keduanya di bawah ini,
(4) OPnya, sekalian untuk sampel grafis dan visualnya.
(5) EDnya.
Di samping lagunya, OPnya cukup menggambarkan bagaimana animasi dan visual kedepannya. Jadi isoke la ya untuk dicicip OPnya.
Ok, lanjut ke BGM dan sound effect deh. Untuk BGM ini anime penulis sangat suka, benar-benar menunjukkan berdebarnya suasana medan perang. Efek suara seperti derap langkah pasukan, kuda, pedang beradu, dan teriakan kesakitan prajurit yang yang kena serang benar-benar menghidupkan suasana pertempurannya. Yang sedikit penulis sorot sebenarnya di efek suara panahan yang agak kurang nendang, apalagi ramai-ramai. Tapi secara keseluruhan BGM dan efek suaranya sudah bagus dan membuat hidup suasana di anime ini.
Terakhir kita intip sedikit seiyuu yang mengisi suara di anime ini sekalian berkenalan dengan beberapa tokoh penting di anime ini yang banyak muncul di animenya.
- Dimulai dari Kobayashi Yuusuke mengisi suara Arslan, pernah mengisi suara untuk Riku dalam Kingdom Hearts dan Subaru dalam Re:Zero.
- Hosoya Yoshimasa memberikan suara untuk Daryun, dan sebelumnya telah mengisi suara untuk anak emas bang Haji, Reiner dalam Shingeki no Kyojin.
- Namikawa Daisuke membawakan karakter Narsus, serta pernah mengisi suara untuk Hisoka dalam Hunter x Hunter dan Oikawa dalam Haikyuu!!
- KENN memberikan suara untuk Gieve, sebelumnya telah mengisi suara untuk Jude dalam Tales of Xillia dan Akihito dalam Kyoukai no Kanata.
- Sakamoto Maaya mengisi suara Farangis, dan sebelumnya telah mengisi suara untuk Shiki dalam Kara no Kyoukai dan Ciel dalam Kuroshitsuji.
- Hanae Natsuki sebagai Elam, dan sebelumnya pernah mengisi suara Tanjiro dari KnY.
- Kaji Yuuki membawakan “Silver Mask”, musuh utama emci kita. Kaji Yuuki, pengisi suara Eren YEGA dalam Shingeki no Kyojin.
Fun fact, meski Silver Mask musuh utama emci, yang bakal sering gelud sama dia justru Daryun. Jadi, di ini animu pun Reina vs Eren, ahahaha.
2.3 PENOKOHAN
(6) Arslan paling depan, di belakangnya ada Daryun (kiri, rambut hitam) dan Narsus (kanan, rambut blonde). Di samping Narsus ada Elam. Di belakangnya lagi si rambut merah namanya Gieve, lalu yang cewek Farangis. Yang pakai topeng dan nampak edgy– ekhem, seram itu “Silver Mask”, antagonis di anime ini.
Di anime ini ada total 7 karakter yang sering disorot, 6 diantaranya sudah disebut di atas, tapi ada 3 tokoh lainnya yang juga menarik. Jadi akan coba penulis bahas 10 tokoh itu, yang penulis perkirakan paling sering munculnya di anime ini—tapi tetap fokus di MC deh, biar tidak kepanjangan.
MC kita ini tipe chara yang baik hati dan polos, baik dan tidak sombong meskipun seorang pangeran. Kasarnya sih naif, tapi tenang dulu, seiring berjalannya cerita MC kita ini mendapatkan perkembangan chara yang sangat bagus. Proses perkembangannya juga memiliki pace (kecepatan) yang bagus, tidak kecepatan atau lemot. Arah perkembangannya pun bukan ke arah yang edgy kayak beberapa MC yang begitu disakiti/dikhianati langsung jadi tipikal MC edgy dan cringe. Perkembangan dia lebih ke arah yang bijaksana dan realistis, karena circle dia ada Narsus dan Daryun serta Farangis, tiga orang dewasa yang sangat bijak. Arslan terpengaruh akan bagaimana sikap dewasa mereka, terutama dari Narsus. Perkembangan Arslan ini juga terjadi pada tokoh Etoile. Etoile ini ibarat Arslan dari Lusitania, dengan kondisi 180 derajat. Keduanya sama-sama mulai menyadari bagaimana dunia mereka sesungguhnya yang abu-abu, bukan hitam putih.
Untuk tokoh-tokoh lainnya, seperti Narsus, Daryun, dan Farangis menurut penulis sudah di puncak perkembangannya sehingga hanya ada sisa sedikit ruang untuk dikembangkan lagi. Mereka, terutama Narsus, penuh kebijaksanaan dan rasionalitas. Kita ada Gieve, dia tipe karakter yang pragmatis dan realistis serta oportunis. Tapi seiring berjalannya waktu, Gieve ini mulai menunjukkan loyalitasnya. Lalu ada juga Elam dan Alfreed, dua tokoh ini pada dasarnya bocah di circle mereka. Sikapnya kekanak-kanakan, tapi mereka yang membuat suasana yang tegang jadi cair. Sebenarnya sebelum ada Alfreed, Elam lebih dewasa daripada Arslan. Tapi seiring berjalannya cerita Arslan semakin dewasa, Elam juga sebenarnya… tapi kalau sebelahan sama Alfreed langsung jadi kayak anak-anak.
Terakhir ada antagonisnya, yaitu “Silver Mask”, dia ini tipe karakter yang dingin dan penuh dendam. Kebalikan Arslan simpelnya. Mungkin kalau dia MCnya, tidak akan ada yang protes. Yang membuatnya berbahaya, dia bukan karakter yang ‘buta’ dalam bertindak. Segala keputusannya atas pertimbangan rasional. Ia sekuat Daryun, dan hampir secerdas Narsus dalam menyusun taktik. Benar-benar bukan lawan sepadan untuk Arslan.
**Walah jadi panjang ini penjelasan penokohannya, tidak kenapa deh. Anggap saja gambaran untuk kalian. Karena cukup seru jika mengulik bagaimana penokohan karakter di sini. Kalau pakai pandangan pribadi, penulis kira penokohan pada Arslan Senki ini sangat bagus. Meski memang condong kepada Arslan, tokoh lain yang dirasa belum berkembang mendapatkan ruangnya. Yang sudah hampir tidak ada ruang seperti Daryun, Narsus, Farangis pun terkadang mendapatkan pelajaran.**
2.4 TIGA HAL TADI + PLOT = ALUR KESELURUHAN
Hal pertama yang ingin penulis ingatkan, anime ini gantung. Apakah worth dilanjutkan ke novelnya? well… endingnya benar-benar di luar prediksi. Berikut adalah tautan ke spoiler endingnya,
AWAS — SPOILER ENDING ARSLAN SENKI: https://www.google.com/amp/s/965cchikudasai.tumblr.com/post/168535655038/arslan-senki-vol16-spoilers/amp
penulis benar benar tidak tahu harus berkata apa untuk endingnya itu, ahahaha. Tapi, apakah itu betul endingnya atau tidak, penulis tidak dapat pastikan sendiri ke sumbernya. Tapi di internet kebanyakan berkata begitu, jadi kemungkinan benarnya sangat tinggi.
Tapi secara keseluruhan, premisnya digabung dengan aspek audio, visual, dan penokohan berhasil membuat alur yang menarik. Dialog yang berbobot dan strategi brilian dari Narsus itu keren sangat didengarkan. Kualitas efek suara dan seiyuunya itu bisa menghidupkan suasana anime ini yang bisa dibilang bak roller coaster alurnya. Plot awal dimulai dari kemenangan Pars, lalu damai bentar—kita dibawa melihat makmurnya kerajaan Pars, tapi ada sisi gelap perbudakannya yang dianggap wajar. Lalu tiba-tiba perang, dan Pars kalah—waduh? kan, Cerita pun dimulai.
(7) Kaget kau dek.
Dari sana ada berbagai konflik eksternal dan internal. Perang itu membuat Arslan baru menyadari pahitnya dunia. Karena selama ini dia selalu di wilayah Pars yang relatif damai dan makmur, sehingga ia tumbuh sebagai anak yang polos dan baik. Membuat Arslan terkesan naif. Bahkan dia menganggap “budak” itu senang, karena dikasih makan. Bahkan ia ‘membebaskan’ salah satu prajurit musuh yang mau dijadikan budak, betapa naifnya, kan. Tapi tenang, chara development dia nanti bagus.
Tapi satu hal yang ingin penulis soroti sebagai hal yang mungkin bisa kalian anggap bermasalah, hampir semua peperangan di Arslan dimenangkan Arslan (jelas sih, emci). Kemenangan ini setengahnya bisa dikatakan karena rencana brilian Narsus. Apa yang ingin penulis sampaikan adalah, apapun masalahnya kalau Narsus sudah bikin strategi pasti selesai. Mungkin ada yang menganggap ini malas dalam penulisan, tapi mengingat ini sebuah strategi… maka ada dasar pemikiran yang seru. Strateginya beneran BIG BRAIN dan tidak bim salabim ngandelin raw power.
Selain itu ada beberapa plot hole yang minor, seperti misalnya darimana bisa mendapatkan logistik sebanyak itu, atau item-item terntentu seperti bendera musuh untuk digunakan dalam peperangan. Karena hal-hal minor seperti ini tidak terlalu dijelaskan di anime ini.
3.1 KESIMPULAN
Anime ini hampir mendekati kata salah satu terbaik di kelasnya, salah satu terbaik sebenarnya kalau cuma memikirkan animenya. Sayang, anime masih terikat sama sourcenya dan kalau kita kaitkan ke sana, agak sulit dimasukkan ke salah satu terbaik. Eh, tapi tadi katanya tidak bisa dipastikan sendiri, kok dijadikan bahan penilaian? Hmm, itu karena yang diulas memang animenya, jadi bagian keberlanjutannya juga harus dipertimbangkan. Makanya hanya jatuh di sangat direkomendasikan. Terlepas dari hal tersebut, perpaduan premis anime ini dengan visual, audio, dan penokohan karakternya berhasil memberikan alur yang sangat menarik. Benar-benar sangat cocok untuk yang suka genre militer dan perang. Sangat disayangkan memang karena menggantung. Oleh sebab itu anime ini jatuh di kategori,
“SANGAT DIREKOMENDASIKAN”
dengan catatan:
(1) tidak masalah dengan grafis sedikit lawas dibandingkan tahun ini,
(2) tidak masalah dengan cerita menggantung, yang endingnya di luar prediksi BMKG,
(3) memang penikmat strategi, militer, politik, dan perang