Sebuah kontroversi baru muncul dari gim Mobile Legend: Bang-Bang setelah Moonton sebagai pengembang gim tersebut mendiskualifikasi Mobazane dan timnya, S8UL, dari Esports World Cup (EWC) 2025. Keputusan ini dianggap bermasalah karena alasan yang digunakan Moonton dianggap tidak berdasar dan tidak adil.
Permasalahan Utama
Permasalahan ini berawal dari dua pemain tim S8UL, Hoon dan Mobazane berpartisipasi dalam kampanye untuk gim lain pada 27-28 Juni 2025. Kampanye ini sudah direncanakan dan dikontrak jauh sebelum Moonton merilis buku peraturan resmi MSC/EWC 2025.
Yang menjadi sorotan adalah buku peraturan MSC 2025 menyatakan bahwa aturan ini hanya berlaku dari 10 Juli hingga 2 Agustur 2025. Artinya secara teknis kampanye tersebut terjadi di luar jangkauan waktu yang diatur.
Namun beberapa hari sebelum turnamen dimulai, Moonton menyatakan bahwa berpartisipasi dalam kampanye tersebut melanggar aturan dan menyebabkan tim S8UL didiskualifikasi dari EWC. Tim S8UL juga telah meminta pengacara mereka untuk melakukan verifikasi pada hal ini kepada Moonton.
Jawaban Moonton
Jawaban dari Moonton ketika diminta konfirmasi pun cukup ambigu. Bahwa tanggal 10 Juli–2 Agustus bukanlah periode berlakunya aturan, melainkan hanya “penanda tim mana yang terlibat.” dan mereka menyatakan bahwa mereka memiliki hak interpretasi atas aturan tersebut.
“The July 10–August 2 timeline is not when the rules apply—it’s just a modifier for which teams the rules are about. We retain the final interpretation.”
Lebih lanjut, Moonton mengutip klausul karet yang menyatakan bahwa mereka dapat mengambil tindakan terhadap apapun yang “merugikan kepentingan MSC atau Moonton” tanpa definisi yang jelas.
Menghadapi hal ini, manajemen S8UL sudah menghabiskan ribuan dolar untuk menyewa pengacara esports dan mencoba bernegosiasi dengan Moonton. Mereka menawarkan berbagai solusi, termasuk denda, pembuatan konten, atau mengganti pemain. Namun, semua ditolak.
Ironisnya, S8UL bahkan belum menandatangani buku peraturan EWC karena Moonton tidak pernah mengirimkannya. Artinya, secara hukum, tidak ada perjanjian yang mengikat.
Ketimpangan Perlakuan Terhadap Wilayah non-SEA
Wilayah Amerika Utara bukan bagian dari liga resmi MPL, sehingga mereka tidak mendapat dukungan dari Moonton seperti hadiah uang yang stabil, kontrak eksklusif, atau dukungan keuangan. Namun, Moonton tetap memberlakukan pembatasan ketat yang sama seperti pada tim MPL. Hal ini dianggap sebagai standar ganda yang merugikan wilayah yang sedang berkembang.
Mengapa Ini Penting?
S8UL tidak didiskualifikasi karena curang, tidak karena gagal lolos, bahkan tidak didiskualifikasi karena melanggar aturan tertulis. Mereka didiskualifikasi karena Moonton secara sepihak menafsirkan ulang aturan mereka sendiri. Ini menciptakan preseden berbahaya bagi tim non-MPL lainnya: bahwa kerja keras dan kepatuhan terhadap aturan tertulis tidak menjamin keadilan.
Komunitas MLBB, terutama dari NA, mengecam keras keputusan ini. Banyak yang menyerukan boikot, protes, hingga migrasi ke game pesaing seperti Honor of Kings. Bahkan pihak EWC dan Tencent (sebagai pemilik HoK) dilaporkan mencoba membantu S8UL, namun tidak berhasil mengubah keputusan Moonton.
Penutup
Kasus ini bukan hanya soal satu tim yang didiskualifikasi. Ini adalah cerminan dari bagaimana kekuasaan yang tidak transparan dan tidak akuntabel dapat merusak integritas kompetisi esports. Jika Moonton ingin mempertahankan kepercayaan komunitas global, mereka harus mulai dengan konsistensi, kejelasan, dan rasa hormat terhadap pemain yang telah membesarkan game mereka. Mengingat, hal ini bukan pertama terjadi bahkan di region MPL sekalipun.
