Welcome To

Regnbue Gacha

Ask and Thou Shalt Receive.

Review “Gimai Seikatsu”, Salah Satu Anime Romansa Dengan Pendekatan Realistis

‘ABSTRAK’

Dalam mengulas sebuah anime, penulis akan mengulasnya dari aspek visual (grafis dan animasi), audio, plot, dan penokohan. Nah, dari empat hal tersebut akan dinilai secara keseluruhan akan jatuh di kategori mana. Penulis memiliki enam kategori, dari terbaik ke terburuk: (1) luar biasa; (2) bagus; (3) ok/fine; (4) kurang ok; (5) waduh, tergantung orangnya. Selain itu akan ada tambahan/catatan/pengecualian tertentu terkait preferensi tiap orang, misal… meski anime A adalah romance dan sangat bagus di kategori romance, tapi sebagus apapun, mereka yang tidak memiliki preferensi romance mungkin tidak/tertarik/suka. “Gimai Seikatsu” sulit dideskripsikan. Gimai Seikatsu itu ibarat angin segar untuk anime romance, bagus, namun karena ada hal seperti pacing lambat dan visual yang kurang, jadi mungkin untuk orang-orang tertentu ini anime isoke saja. Bisa dibilang, secara substansi cerita, ini bagus, namun untuk keseluruhan eksekusi, ini ok.

PENDAHULUAN

Nah, sebelumnya kita sudah membahas dua romcom. Ada Roshidere dan ada juga Makeine. Alya memiliki pendekatan umum romcom, lalu ada pendekatan subversif dari Makeine, keduanya kontras. Mari jadikan “ketiganya”, kontras. Yang ketiga adalah anime berjudul “Gimai Seikatsu”. Salah satu anime romcom yang relatif realistis di musim ini, atau mungkin sepanjang dekade? Saking realistisnya, ini bisa menimbulkan persepsi membosankan. Tapi, siapa yang tau, mari kita jelajahi bareng.

ISI

Visual

Gimai Seikatsu menampilkan visual yang lebih sederhana dan minimalis. Visualnya relatif ok. Namun, minimnya variasi sudut pandang dalam menangkap moment dan pergerakan kamera yang sering kali statis memberikan pengalaman visual yang tidak maksimal. Beberapa adegan memperlihatkan karakter dalam posisi diam tanpa ekspresi, yang membuat transisi cerita terasa lambat dan kurang dinamis. 

Selain itu, penggunaan sudut pandang jauh di beberapa scene, di mana ekspresi wajah karakter tidak terlihat jelas, menciptakan kesan visual yang datar. Akan tetapi juga, gaya visual yang begini memang memberikan nuansa yang tenang dan mungkin cocok bagi penonton yang mencari tayangan yang tidak terlalu intens. 

Audio

Dari sisi audio, soundtrack latar musiknya cukup mendukung atmosfer cerita yang tenang dan sederhana. Musik latar yang lembut memang berhasil membangun suasana yang tidak terlalu dramatis, cocok dengan alur cerita yang bertema kehidupan sehari-hari. Bahkan sesekali penulis merasa dibawa kembali ke masa lalu oleh soundtrack-soundtrack di anime ini, seperti masa-masa SD. Di bawah ini ada sampel latar musiknya:

Sayangnya, tempo dialog yang terlalu lambat dengan jeda yang panjang sering kali membuat adegan terasa datar, bahkan di momen-momen yang seharusnya menonjolkan emosi karakter. Belum pula nanti ditambah dengan shot jauh atau kamera statis, makin memboringkan.

Kombinasi antara keheningan dan alur dialog yang lambat serta visual tadi, mungkin akan terasa membosankan bagi sebagian penonton. Meski demikian, gaya begini dapat memberikan waktu bagi penonton untuk menghayati setiap interaksi. Ini karena, dialog dari anime ini relatif “gaya filsuf”. Topiknya relatif berat, jadi relatif perlu mikir buat paham maksud dari dialog-dialognya.

Dapat dibilang, secara kasar, apsek audio bagus, dan dialog yang disampaikan itu bagus secara substansi/isi. Namun, eksekusinya secara keseluruhan (dengan mempertimbangkan visualnya), itu malah memberikan kesan membosankan. Tapi, bagi mereka yang “filsuf”, kemungkinan besar akan menghayati tiap substansi dari dialog para tokohnya.

Penokohan

Gimai Seikatsu Anime New Key Visual : r/GimaiSeikatsu

Dalam hal karakter, Gimai Seikatsu berusaha menyajikan hubungan yang realistis antara tokoh utama, Yuuta dan Saki, yang diperlihatkan dengan pendekatan yang lebih dewasa terhadap romansa. Yuuta dan Saki di anime ini kasarnya kayak orang tipes, lemes aja bawaannya. Ini lah yang membuat kesan realistis dari anime ini. Karakter-karakternya tidak hiperaktif dengan teriakan khas ala-ala romcom, seperti: “ehhhhhh? hyaaaaa, dll”. Yah,  tapi ada karakter sampingan yang cukup aktif (rambut merah), meski belum hiperaktif, sih… apakah itu normal atau tidak, penulis kembalikan kepada penilaian masing-masing. Penulis pribadi menganggapnya dia hanya bercanda, karena pas tidak bercandanya, gaya dia berkomunikasi itu berat juga, rek.

Untuk pengembangan karakter kesannya memang stagnan dan datar karena pacenya lambat. Tapi kalau diikuti alurnya, sebenarnya bagus. Pengembangannya berasa, dari yang merasa orang asing, akhirnya lebih terbuka (dan ada timbul rasa suka di luar saudara). Namun kembali lagi ke pacenya, ini mungkin membosankan bagi kalian yang mau cari perkembangan intens. Bagi mereka yang menyukai karakter dengan perkembangan emosional yang lebih subtil, serial ini mungkin tetap menawarkan daya tarik tersendiri. Karakter sampingan relatif ok, tapi spotnya kebanyakan diambil sama Yuuta dan Saki.

Alur

Alur Gimai Seikatsu lambat, luar biasa lambat. Dengan penceritaan yang berfokus pada keseharian karakter tanpa konflik besar. Fokus utamanya adalah perkembangan kedua tokoh utama, Yuuta dan Saki. Dari yang sebelumnya “orang asing”, menjadi teman, dan siapa tau kedepannya sampai mana? karena ini ada romancenya. 

Pendekatan ini memang memberikan kesan realistis, karena pancingnya teratur meski lambatnya luar biasa. Kalau kalian tau Hyouka, kurang lebih begitu—dengan visual yang tidak sebagus itu. Ini bisa dilihat dari durasi yang dihabiskan untuk aktivitas sehari-hari—seperti membuat teh atau menonton film—sering kali terasa berlebihan dan menurunkan tempo cerita secara drastis. 

Contoh monolog di anime ini

Contoh lain, misalnya, pada scene di mana karakter saling berdialog atau karakter bermonolog, bisa luar biasa panjang dan berat material dialognya. Dengan shot dari jauh, ekspresinya jadi kurang tertangkap. Jadinya malah, mengurangi intensitas emosional yang seharusnya ada. Kesannya malah jadi kayak podcast antar filsuf, karena yang lebih terasa ditekankan itu substansi dialognya. Jadi, untuk alurnya isoke.

KESIMPULAN

Secara keseluruhan, Gimai Seikatsu merupakan anime yang mencoba menyajikan kehidupan sehari-hari dengan cara yang lebih mendekati kenyataan, meskipun kekurangan di aspek visual, dan tempo cerita yang lambat sedikit banyak mungkin dapat mengurangi daya tariknya bagi orang-orang tertentu. Dengan karakterisasi yang realistis dan atmosfer yang menenangkan, anime ini memiliki daya tarik tersendiri untuk penonton yang mencari kisah cinta yang santai dan tidak berlebihan. Namun, bagi yang mengharapkan visual yang dinamis atau alur yang lebih hidup, Gimai Seikatsu mungkin terasa tidak cocok untuk kalian.

Update v3.0 Honkai: Star...

Mulai Perjalanan Bersama Keturunan Chrysos, Kalahkan Titan, Rebut Kembali...

Menyambut Mavuika, Genshin Impact...

Para Traveler, bersiaplah! Genshin Impact mengumumkan bahwa Mavuika, Pyro...

Acara Khusus Fan Art...

Acara HoYoFair yang selalu ditunggu-tunggu akan menyambut tahun baru...

Genshin Impact Versi 5.3:...

Di update terbaru ini, Mavuika dan Citlali akan bergabung...

Zenless dan Star Rail...

Trailblazers dan Proxies! Dua game RPG dari HoYoVerse, Zenless...

Update Zenless Zone Zero...

Proxy! HoYoverse mengumumkan bahwa v1.4 "Menebas Badai Meteor" dari...

Update v3.0 Honkai: Star Rail: Sambut Tahun Baru di Amphoreus, The Eternal Land

Mulai Perjalanan Bersama Keturunan Chrysos, Kalahkan Titan, Rebut Kembali Benih Api, dan Jadilah Pahlawan yang Menyelamatkan Amphoreus Trailblazers! Honkai: Star Rail telah mengumumkan bahwa Versi...

Menyambut Mavuika, Genshin Impact Akan Adakan Undian Berhadia Motor Bertema Mavuika!

Para Traveler, bersiaplah! Genshin Impact mengumumkan bahwa Mavuika, Pyro Archon dari Natlan, akan menjadi karakter playable dalam pembaruan versi 5.3 yang dirilis pada 1...

Acara Khusus Fan Art Genshin Impact HoYoFair 2025 akan Disiarkan pada 28 Desember untuk Menyambut Tahun Baru

Acara HoYoFair yang selalu ditunggu-tunggu akan menyambut tahun baru dengan tema "Kisah Detektif di Dunia Lain", dan akan disiarkan di YouTube, X, dan TikTok! Singapura,...

Genshin Impact Versi 5.3: Bersama Mavuika dalam Memperjuangkan Takdir Natlan

Di update terbaru ini, Mavuika dan Citlali akan bergabung untuk membentuk masa depan Natlan bersama-sama, sementara perayaan Lantern Rite segera diadakan untuk menyambut tahun...

Zenless dan Star Rail Luncurkan Trailer Terbaru di The Game Awards 2024

Trailblazers dan Proxies! Dua game RPG dari HoYoVerse, Zenless Zone Zero dan Honkai: Star Rail hadir di The Game Awards 2024. Selain merayakan pencapaian...

Update Zenless Zone Zero v1.4: Menebas Badai Meteor

Proxy! HoYoverse mengumumkan bahwa v1.4 "Menebas Badai Meteor" dari Zenless Zone Zero akan resmi hadir pada 18 Desember mendatang! Pada versi ini, mode labirin...

Kesan Pertama Chara Kolaborasi Azur Lane xTo-Love Ru Darkness

Ini bisa dibilang ulasan singkat, sih, hanya saja analisanya tidak mendalam. Jadi, ya, lebih cocok ke bagaimana kesan penulis pada chara-chara baru ini. Jadi,...

Review/Ulasan Duet Anime “Kimi Ai” dan “Boku Ai”, ” To Every You I’ve Loved Before and To Me, the One Who Loved You”

‘Abstrak’ Dalam mengulas sebuah anime, penulis akan mengulasnya dari aspek visual (grafis dan animasi), audio, plot, dan penokohan. Nah, dari empat hal tersebut akan dinilai...

Mencoba Menjelaskan Alur Kedua Rute Anime “Kimi Ai” dan “Boku Ai”

Nah, setelah mengulas animenya di postingan sebelumnya. Kali ini penulis mencoba memberikan pemahaman dari jalan cerita itu. Tapi jujur, pusing juga. Jadi, mari berdiskusi...