Berbicara E-Sports di Indonesia, tentu kita tidak asing dengan Mobile Legends Premiere League Indonesia atau MPL ID. MPL ID pernah memiliki tim yang meskipun tidak pernah juara tetapi sangat disegani oleh tim-tim lain. Tim tersebut adalah Genflix Aerowolf.
Aerowolf merupakan tim Esports multi-game yang memiliki 3 divisi game. Aerowolf memulai perjalanannya setelah membeli Team NXL> yang sempat menjuarai MPL ID Season 1. Sejak saat itu Aerowolf terus berkembang pesat hingga akhirnya herus tumbang setelah MPL ID Season 7 selesai.
Genflix Aerowolf pernah diperkuat oleh banyak nama-nama besar. Seperti Super carry Dewa United Supriadi “Wattt” Dwi Putra, Kapten RRQ Hoshi Deden “Clay” Muhammad Nurhasan, coach yang membawa Fnatic Onic menjadi juara MPL 4 kali berturut-turut Adi “Acil” Syofian Asyauri, dan anak presiden Kaesang “Rezim” Pangarep.
Benar, juragan pisang ini pernah memperkuat tim Genflix Aerowolf dengan nama “Rezim”. Meskipun tidak pernah masuk sebagai roster utama, Rezim bermain sebagai mid laner selama 3 musim dari season 4 sampai season 6.
Tumbangnya Genflix Aerowolf
Jatuhnya Genflix Aerowolf diperkarai oleh kesalahan management yang membuat tim ini mengalami masalah finansial. Aerowolf Limax menjadi divisi pertama yang disanksi karena kesalahan management ini. Hak bertanding Aerowolf Limax dicabut dari semua turnamen PUBG setelah tim tersebut terbukti gagal memenuhi hak pemainnya.
Dari wawancara Azmi “Rinazmi” Naufal Ahmad di Empetalk diungkapkan bahwa gaji pemain tidak turun selama 1 season. Bahkan ada kabar bahwa MPL sebagai penyelenggara turun tangan dan membayarkan gaji pemain dengan uang mereka sendiri.
Setelah itu Aerowolf mengumumkan bubarnya seluruh divisi mereka termasuk divisi MLBB. Pengecualian saat itu adalah divisi Free Fire yang mendapatkan kerjasama dengan MBR Esports dan membentuk divisi MBR Epsilon. Divisi PUBG diakuisisi oleh Alter Ego dan menjadi Alter Ego Limax. Terakhir pemain-pemain dari divisi MLBB berpencar, tetapi sebagian besar tergabung dengan tim baru Rebelion Esports menjadi Genflix Rebelion.
Karena kasus ini, berbagai penyelenggara liga franchise mulai memperketat aturan mereka untuk mencegah hal yang sama terulang lagi. Biar bagaimanapun kesejahteraan pemain harus menjadi prioritas.