Di tengah banyaknya anime musim gugur yang sudah membuka tirainya, masih ada satu anime musim panas yang masih tayang dalam format 1 cour. Anime yang dimaksud adalah Nanatsu no Make ga Shihai Suru dan baru menamatkan musim pertamanya di episode 15.
Nanatsu no Maken adalah novel ringan karangan Umo Bokuto yang kemudian diadaptasi menjadi anime oleh studio J.C. Staff. Novel yang diilustrasikan oleh Miyuki Ruria ini sudah terbit sejak September 2018 hingga sekarang.
Seri ini menceritakan sekumpulan penyihir muda yang bersekolah di sekolah sihir Kimberly. Alih-alih sekolah seperti biasa, ada banyak petualangan yang dikerjakan oleh kelompok ini.
Baca juga: [Review] Jitsu wa Ore Saikyou Deshita
Punya 15 episode, seberapa menarik anime yang mencoba tampil beda satu ini? Mari kita simak ulasannya.
Vibe Harry Potter
Apa yang Anda bayangkan jika ada cerita tentang anak-anak yang bersekolah di sekolah sihir jauh dari kehidupan manusia normal? Ya, sebagian besar dari kita bisa sepakat kalau kita tidak jauh memikirkan kata Harry Potter.
Anime ini mempunyai banyak kemiripan dengan novel karangan J.K. Rowling tersebut. Sekolah sihir, tongkat sihir, sapu terbang, mantra pendek, hingga keturunan penyihir, semua ada di serial ini. Ini juga mirip seperti anime Mashle yang telah tayang di musim semi tahun ini dengan mengusung tema yang sama. Yang menjadi pembeda mungkin adalah mereka juga menggunakan pedang sebagai media sihir sesuai dengan judulnya.
Sekolahnya juga mirip dengan Hogwarts di mana ada banyak petualangan dalam sekolah serta berbagai ruangan rahasia yang bisa dijelajahi. Bedanya, siswa di sini lebih dibiarkan bebas dan tidak ada peraturan ketat atau asrama tertentu seperti yang ada pada Harry Potter atau Mashle.
Pacing Slow Tidak Pelit Cerita
Terhitung ada 2 arc besar yang diadaptasi ke dalam 15 episode. Ini terhitung murah hati karena banyak anime di luar sana sering memotong bagian cerita dari sumber aslinya agar ada banyak hal yang masuk dalam 1 cour yang biasanya berjumlah 12 episode.
Jumlah episode yang lebih panjang dalam anime ini menunjukkan seberapa serius studio veteran J.C. Staff dalam menunjukkan kebolehannya dalam mengolah anime. Iya, studio yang sering mengadaptasi anime dengan pacing ngebut dan banyak cut ini sepertinya sudah sadar kalau cerita itu bisa dinikmati kalau dimaksimalkan dengan saksama. Studio yang pernah mengadaptasi Konosuba, Bakuman, dan Danmachi ini, juga memberikan visual yang enak dipandang. Tidak ada miss fatal sepanjang 15 episode berjalan.
Dengan memaksimalkan setiap momen dari cerita aslinya, butuh 6 episode untuk meyakinkan saya kalau anime ini ternyata cukup bagus. Anda perlu bersabar menikmati slow build yang dirangkai sedemikian rupa hingga memberikan sebuah final piece dalam puzzle yang hasilnya tidak buruk.
Serba-Serbi Karakter
Harry Potter punya trio yang ikonik, Mashle punya grup quintet yang menjadi cover grup di animenya, anime ini juga punya grup demikian. Grup yang beranggotakan enam orang ini diberi nama Kenka yang berarti pedang mawar.
Tiga dari anggota grup ini berperan sebagai carry sedangkan tiga lainnya hampir bisa dikatakan beban dan hanya bisa sesekali membantu dalam kontribusi yang cukup kecil. Walau demikian, power of friendship tetap terjalin erat bahkan mereka mati-matian menghadap maut demi menolong rekannya yang beban itu.
Konflik di balik layar yang ditampilkan dalam cerita juga cukup menarik. Karakter kuat dalam anime ini punya latar belakang yang kuat dan menjadi daya tarik mayor dalam cerita. Makin banyak rahasia diungkap, makin banyak misteri muncul dalam anime ini.
Hanya satu yang membuat saya bingung, mengapa mereka memberi judul Nanatsu no Maken atau dalam bahasa Inggrisnya Seven of Spellblades. Bukankah mereka hanya berenam saja?
Verdict: Friendship > Magic/10
Nanatsu no Maken mempunyai banyak cerita misterius dalam membongkar rahasia-rahasia dalam sekolah sihir yang menjadi latar tempat dalam anime ini. Sayangnya, saya tidak bisa menuliskan lebih jauh karena selebihnya akan jatuh ke dalam spoiler.
Anda perlu bersabar untuk menikmati cerita dalam anime karena pacingnya cukup lambat tapi pasti. Menonton anime ini cukup worth it dan saya tidak merasa sia-sia menghabiskan 15 episode untuk menontonnya.