Level 1 dakedo Unique Skill de Saikyou desu merupakan salah satu dari banyaknya anime isekai yang menjamur di musim panas 2023. Anime merupakan hasil adaptasi dari novel ringan yang ditulis oleh Miki Nazuna. Ilustrasi novelnya dibuat oleh Subachi.
Studio Maho Film menjadi pembuat di balik anime ini. Studio ini juga sudah berpengalaman membuat seri isekai bertema fantasi seperti Kami-tachi ni Hirowareta Otoko, Akuyaku Reijou nanode Last Boss wo Kattemimashita, dan 100-man no Inochi no Ue ni Ore wa Tatteiru.
Anime menceritakan Satou Ryota seorang pekerja yang mati kelelahan akibat ulah black company dan muncul di dunia lain sebagai drop monster. Uniknya, semua hal di dunia barunya didapat dari drop monster di dungeon. Ryota bertemu dengan Emily dan kemudian berusaha beradaptasi dengan dunia barunya.
Meski prolog yang ditampilkan anime ini tergolong generik, ada beberapa konsep unik yang bisa kita temukan dalam anime ini. Untuk lebih jelasnya, kita simak ulasan berikut.
Konsep Drop dan Dungeon
Satu hal yang dijual dari anime ini adalah konsep unik soal drop dan dungeon. Segala hal dunia itu bisa dan harus didapatkan melalui drop dari dungeon. Tiap dungeon mempunyai spesialisasi masing-masing.
Contohnya, Telulu yang menjadi dungeon pertama yang diperkenalkan dalam cerita. Dungeon ini menghasilkan drop makanan, terutama sayuran. Seperti pada umumnya, dungeon memiliki lantai-lantai yang berbeda. Tiap lantai hanya punya satu jenis monster dan satu jenis drop.
Dengan demikian, kalian bisa bayangkan pekerjaan dalam isekai satu ini sangatlah sedikit. Tidak ada petani, pengrajin, dan sejenisnya. Palingan hanya ada petualang, staf guild, dan pedagang. Ah, satu lagi ada tukang bakar sampah yang bakal kita bahas di poin berikutnya.
Haguremono dan Celah Plot Hole
Seperti kebanyakan MC isekai pada umumnya, Ryota dibekali kemampuan unik. Ia tidak bisa naik level atau punya stats F dalam segala bidang kecuali satu, drop status. Semua drop yang didapat Ryota dijamin melimpah dengan kualitas terbaik. Inilah mengapa Ryota bisa mendapat drop yang tidak bisa didapat orang lain, terutama untuk kasus di mana ada dungeon dan monster yang tidak menghasilkan drop sebelumnya.
Berkatnya, Ryota mendapat senjata berupa pistol dan peluru spesial tergantung monster yang dilawannya. Ia juga mendapat semacam drop item yang membuat stats lainnya selain drop naik tingkatnya. Salah satu metode yang dimanfaatkan adalah Haguremono.
Monster tidak bisa keluar dari dungeon. Namun, ini tidak berlaku apabila hasil drop itu jatuh ke dalam tanah dan tidak diatasi dalam jangka waktu tertentu. Drop akan berubah menjadi monster dan harus ditaklukan kembali. Normalnya, ini tidak akan menjadi drop kembali, tetapi dengan kemampuan S rank drop Ryota, ia berhasil mendapat peluru spesial.
Makanya, tadi disebutkan pekerjaan bakar sampah itu penting karena kalau bukan Ryota mereka yang punya status drop lebih rendah akan kewalahan menghadapi monster yang tidak akan berbuah drop lain. Warga isekai lebih banyak memilih kabur jika ada monster hasil haguremono muncul di kota.
Konsep haguremono sebenarnya menambah keunikan cerita dan memperluas jangkauan plot. Hanya saja ini membuat konsep yang simpel dari awal tadi menjadi punya celah. Bayangkan, kalian tidak bisa menjatuhkan barang ke tanah.
Misalnya ada anak-anak berlarian di pasar dan memecahkan guci antik. Guci itu bisa berubah jadi monster apabila tidak segera ditangani. Lebih lucu lagi, uang yang digunakan dalam dunia isekai ini ternyata juga hasil drop. Jadi kalau kalian menjatuhkan uang, tamatlah sudah riwayat kalian.
Inflasi juga bisa terjadi karena tidak ada limit orang yang berpetualang di dungeon. Mereka bisa bebas farming uang di dungeon sesuka hati. Ya, walau kenaikan harga juga menjadi salah satu fokus permasalahan dalam salah satu arc di anime ini. Bingung, kan?
Berpetualang Menyenangkan dengan Party
Oke, kita tinggalkan logika ribet tadi dan lebih teliti menatap apa yang ditawarkan dalam anime ini. Sebenarnya anime ini mau membuat segalanya simpel. Ryota yang datang dari kebiasaan kerja black company, sekarang bisa bebas berpetualang di dunia baru. Sudah dapat intinya? Intinya, jangan overwork.
Sepanjang perjalanan Ryota ditopang oleh teman-teman yang mendukungnya. Perjalanan menjadi menyenangkan apalagi melihat karakter seperti Emily membuat hati terasa tenang. Hadirnya beberapa sekutu baru hingga Ryota membentuk party dengan nama Ryota Family membuat cerita semakin seru.
Penambahan konflik percintaan yang masih di tahap awal tidak begitu menganggu konsep menyelesaikan masalah dengan kemahakuasaan MC. MC selalu tampil menjadi problem solver dan terus diingatkan jangan terlalu memaksakan diri.
Satu keluhan saya mungkin Alice yang menjadi orang terakhir yang bergabung di Ryota Family. Masuknya Alice di sini masih kurang kuat dibanding karakter lainnya.
Baca juga: [Review] Seija Musou: Salaryman, Isekai de Ikinokoru Tame ni Ayumu Michi
Verdict: Just Make It Simple/10
Selebihnya tidak ada yang bisa dikeluhkan atau dibanggakan dari anime ini. Semua hal yang belum saya sebutkan berarti hanya sebatas B saja. Palingan, satu hal terakhir yang saya notis adalah soal preview episode yang bukan ditaruh di akhir episode untuk episode minggu depan, malah ditaruh di bagian awal episode untuk episode yang akan berjalan.
Anime ini hanya menegaskan kalau jangan terlalu bekerja terlalu keras. Seperti tujuannya, anime ini sukses membuat orang yang menontonnya merasakan chill dari petualangan Ryota yang sebenarnya bisa kalian tebak arah ceritanya. Sekuel tidak diperlukan karena tidak ada hal baru yang ditawarkan dalam anime ini untuk kelanjutnya.