Sedang ramai di media sosial tentang seorang pemain profesional MPL yang terkena Freeze Kontrak, atau mereka menyebutnya ulti Aurora. Opini publik terbagi menjadi dua, ada yang pro dan ada yang kontra. Tapi apa sih sebenarnya Freeze Contract itu? Kenapa isu ini penting untuk dibahas? Di sini Regnbue akan membahas dan memberikan opini Regnbue sendiri.
Duduk Perkara
Freeze Contract sebenarnya adalah hal yang sudah lama dilakukan bukan hanya di Esports tetapi juga olah raga lain. Kasus ini sendiri memanas ketika Coach Yeb yang kini mejabat sebagai Vice President (VP) Onic Esports mengatakan dirinya tidak setuju dengan Freeze Contract.
“Itu menurut gua, pertama anaknya kasihan. Ya kan? Yang keduanya kalau di Philipine ada hukum itu gak bisa. Gua gak tahu kalau hukum di Indo dan gua bukan authority kan. Cuman gua ada beberapa yang tahu, tapi setahu gua itu gak bisa” ucap Coach Yeb dalam Live TikTok-nya.
Apa Itu Freeze Contract?
Freeze Contract atau pembekuan kontrak biasanya merupakan cara terakhir perusahaan atau tim dalam menyelesaikan konflik antara tim dan pemain. Pemain yang kontraknya dibekukan tidak akan mendapatkan gaji maupun fasilitas-fasilitas dari tim tersebut. Tetapi pemain tersebut juga tidak bisa keluar karena masih terikat kontrak. Satu-satunya cara cuma dengan dibeli atau buy out oleh tim lain.
Dilansir dari berbagai sumber, tim biasanya tetap tidak bisa semena-mena membekukan kontrak pemainnya. Setidaknya di RRQ dan Evos, pemain yang kontraknya dibekukan akan diberikan pilihan dan kadang justru diberikan jalan baru selain sebagai pemain profesional. Di RRQ misalnya, dari penuturan Pak AP selaku Vice President RRQ, pemain yang kontraknya dibekukan akan dibantu oleh RRQ jika ingin melakukan live streaming atau membantu event yang diadakan oleh RRQ. Jadi tim tidak lepas tangan menutup rezeki pemainnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Deankt, mantan VP Evos.
“Sepengalaman gua, kalau udah di-freeze itu pasti ditawarkan yang lain oleh manajemen. Contoh: jadi ambil banyak schedule untuk sponsorship satu biasanya; jadi talent, dua, contohnya; atau ditawarin jadi streamer, contohnya; atau ditawarin untuk pindah tim contohnya.” Tetapi jika berbagai tawaran tersebut ditolak oleh pemain dan tidak ada jalan lain lagi, maka freeze contract menjadi keputusan terakhir.
Pendapat Regnbue
Dari kasus ini, kita bisa melihat bahwa masih banyak yang tidak memahami kontrak kerja yang mereka tanda tangani. Pada dasarnya kontrak adalah sebuah perjanjian mengikat yang melindungi kedua belah pihak, baik perusahaan maupun karyawan (dalam hal ini atlet profesional). Maka penting untuk memahami kontrak yang akan diberikan sebelum menandatangani kontrak tersebut. Jika perlu membawa orang yang dipercaya untuk membacakan kontrak tersebut terlebih dahulu sebelum ditandatangani. Biasanya hal ini dipersilakan jika perusahaan tersebut bukan black company.