Regnbue kembali mendapat kesempatan menjadi media partner dalam pagelaran akbar Comic Frontier 19 atau Comifuro 19. Ini menjadi kali kelima sejak Comifuro digelar di ICE dan kami tidak pernah alpa dalam meliput momen-momen selama Comifuro.
Makin luas dan makin lebar, Comifuro kali ini digelar bersamaan dengan event Indonesia Comic Con 2024. Lantas, seperti apa day 1 selama Comifuro 19 berlangsung? Langsung saja kita gas ke inti bahasannya.
Gambaran Umum CF19
Secara kilas mata, Comifuro 19 tidak memiliki perbedaan signifikan dibanding Comifuro sebelumnya. Hal yang paling notable adalah pengadaan konser di malam hari yang mengundang dua artist dari negeri sakura. Perlahan Comifuro makin memperbesar dayanya dengan menghadirkan momen konser yang bakal kita bahas lebih spesifik di poin terakhir.
Ke sampingkan soal itu, perubahan kedua yang paling mencolok dari CF kali ini adalah soal booth komunitas. Booth komunitas berkurang jumlahnya dari 20 booth menjadi 8 booth saja. Letaknya juga dibuat terpisah, di dekat pintu kaca yang mengarah ke taman. Tidak banyak hal di sekeliling booth komunitas selain patung Okarun, area donor darah PMI, tempat ganti baju cosplayer dan doodle corner. Meski terlihat terpencil, terpisah dari area circle, area sekitaran booth komunitas padat sesak terutama di siang hari. Maklum, sudah menjadi budaya lesehan di area itu tiap Comifuro. Hal ini ditambah ketidakhadiran area TCG membuat para pemain TCG bermain di sekitaran booth komunitas Wixoss walau yang dimainkannya bukan Wixoss.
Stage activity masih membawa formula yang sama. Ada utaitemitta session, performa DJ, sampai odojoget di stage paling terdepan. Di main stage, Muse indonesia punya sesi acara dan beberapa penampilan grup vtuber. Sesi panel juga masih ada di ruang terpisah di atas.
Untuk media room, masih sama penempatannya di belakang hall 8. Ada improvement sedikit untuk ACnya sudah tidak panas lagi. Sepertinya staff CF membaca artikel saya terkait CF sebelumnya. Namun tetap saja, ruang media terbaik adalah ketika masih di lantai dua yang luasnya masih dua kali lipat dari sekarang. Untuk ke depannya mungkin bisa jadi pertimbangan khusus untuk terminal pengecasan bisa lebih baik dan dibanyakan penempatannya di ruang media.
Hidden Gem Loading Dock
Kita ke bagian belakang, di loading dock sepertinya menjadi tempat hidden gem. Hanya ada musala dan stand FnB di sini. Kalau kamu bingung cari makanan enak, di sini solusinya. Stand FnB di sini bukan sembarang menjual makanan. Mereka yang berjualan di sini sudah dikenal dengan meme-nya. Jika Anda membeli makanan di sini, keuntungannya kalian bisa mendapat makanan dengan porsi manusiawi, harga terjangkau, tanpa perlu antre dan berdesak-desakan seperti di dalam. Minusnya kalau terik, cuacanya panas, dan hujan yang membasahi di siang hari. Tinggal pilihan kalian, mau cari yang memuaskan tetapi punya tantangan cuaca, atau cari yang aman tahan dari segala cuaca tetapi butuh waktu dan dana lebih untuk mendapatkannya.
Di area ini juga tersedia musala yang sempat bermasalah di hari pertama. Akibat cuaca ekstrem, konstruksi musala harus diatur kembali. Untungnya panitia sigap langsung memperbaiki musala untuk bisa diakses pengunjung kembali.
Di sini pula terdapat spot pemotretan cosplayer yang lebih ciamik di mata penulis karena minimnya keramaian. Minusnya sama seperti yang sudah dibahas di booth FnB tadi, cuaca siap menjadi rintangan yang harus dihadapi.
1st Solo Live Konomi Suzuki in Indonesia
Hari pertama Comifuro 19 diakhiri dengan konser solo Konomi Suzuki. Konser ini diprakarsai oleh Phoenix Gramedia Indonesia yang sudah bekerja sama dengan Kadokawa dari Jepang. Sebagai media, kami diberi kesempatan akses untuk meliput konser dengan ketentuan tidak bisa mengambil gambar atau video.
Sampai di depan bagian penjualan, saya langsung khilaf membeli light stick limited edition seharga Rp180.000. Light stick ini bisa dikatakan limited edition karena sudah ada logo Konomi Suzuki lengkap dengan ornamen Indonesia menghiasi, ditambah kredit Phoenix Gramedia Indonesia di bawahnya.
Di konser solo perdananya di Indonesia, Konomi menyanyikan beberapa lagu sudah tidak asing di telinga. Lagu-lagu tersebut sebut saja Day of Dash, Realize, This Game, dan Redo. Memang penyanyi cantik satu ini sudah banyak sekali menyanyikan lagu anisong dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Bahkan beberapa lagu yang masih fresh seperti opening anime Re:Zero Season 3 dan Summer Pockets turut menjadi bagian setlist dari konser ini.
Di sela-sela konsernya, Konomi sempat menuturkan beberapa bahasa Indonesia yang baru dipelajarinya. Dalam transisi encore juga terdapat surprise birthday cake dari panitia yang berhasil mengejutkan Konomi diikuti sorakan “Panjang umurnya serta mulia” dari penonton.
Total ada 12 lagu yang dinyanyikan Konomi dalam konser ini. Kelar konser, wajah para penonton terlihat sangat puas bisa menjadi saksi sejarah pertama kalinya Konomi tampil solo di Indonesia. Ini tentunya menjadi pengalaman berharga untuk pertama kalinya juga Comifuro menghadirkan konser dengan tiket khusus setelah market ditutup.