Di antara banyaknya judul anime yang beredar di musim dingin 2024, ada satu judul yang menarik perhatian untuk dibahas. Anime ini berhasil merajai tangga pemilihan anime terbaik mingguan versi Anime Trending dan Anime Corner dan bertahan selama 11 minggu berturut-turut. Ini memecahkan rekor yang belum pernah dicapai anime mana pun dan membuat nama dari anime ini melambung di tengah gencarnya anime besar lain seperti Sousou no Frieren dan Kusuriya no Hitorigoto. Anime itu berjudul Boku no Kokoro no Yabai Yatsu.
Boku no Kokoro no Yabai Yatsu atau disingkat Bokuyaba merupakan anime adaptasi dari manga buatan Sakurai Norio yang dikerjakan oleh studio Shin-Ei Animation. Norio merupkaan seorang mangaka wanita yang membuat anime kisah romansa antara seorang siswa emo dengan siswi berpostur model yang masih menginjak bangku SMP. Di musim dingin 2024, Bokuyaba telah mencapai babak keduanya dan berfokus ke kisah Ichikawa Kyotarou, si siswa emo dan Yamada Anna, siswi berpostur model yang sudah disebutkan dalam deskripsi sebelumnya.
HISTORY. MADE. BOKUYABA SEASON SWEEP! ❄️
The Dangers in My Heart Season 2 is officially the first anime EVER to sweep an entire season (ranked first every single week) in the history of our rankings.
Its first followers were The Apothecary Diaries and Frieren: Beyond Journey's… pic.twitter.com/zG6lm7uV0r
— Anime Corner (@animecorner_ac) March 29, 2024
Merajai 11 minggu di dua polling anime mingguan ternama, tentu ada hal yang menarik untuk dibahas. Kira-kira apa rahasia dibalik ramainya orang mengapresiasi anime satu ini?
Solid in Every Episode
Sejak kemunculan musim pertama Bokuyaba di awal tahun 2023 lalu, saya sudah memberi perhatian khusus terhadap anime satu ini. Memang pada musim pertama, Kyoutarou dan Anna masih baru dalam tahap perkenalan dan belum memiliki keakraban intim seperti sekarang. Di musim kedua, mereka bisa bisa meneruskan apa yang saya kagumi dari musim pertamanya, kualitas antar episode yang stabil.
Secara garis besarnya, anime ini tidak punya episode yang jelek. Semua episode terutama musim kedua yang menjadi bahasan kita sekarang disajikan dengan kualitas maksimal. Penonton mendapat garansi terhibur setelah menonton satu episode dari anime ini dan itu akan berlanjut di minggu depannya. Makanya, tidak heran Bokuyaba bisa sapu bersih ranking satu mengalahkan nama besar lain yang punya kualitas mentereng.
Kalaupun ada yang dibilang kurang, mungkin dari segi karakter yang agak nyentrik membuat beberapa penonton yang sudah drop anime ini di musim pertama tidak ikut campur dalam perjalanan musim keduanya. Karakterisasi dalam anime ini juga cukup solid, tidak hanya menekankan dua karakter utama kita, tetapi ada beberapa karakter pendukung yang berhasil mencuri hati penonton. Itulah mengapa penonton bisa dipuaskan dalam adaptasi yang berjumlah 13 episode ini.
One Magic Word: Karte
Satu hal yang mencolok dan dipertahakan dari musim pertamanya adalah penyutradaraan yang memukau. Bagian yang paling favorit untuk saya dalam setiap episode Bokuyaba adalah saat tirai bertuliskan “karte” diturunkan. Sering saya alami bulu kuduk saya merinding dan tenggorokan saya mencoba berteriak di saat momen krusial diberikan titling episode yang on timing. Inilah bumbu rahasia mengapa tiap episode Bokuyaba terasa spesial.
Teknik pencahayaan yang gamblang juga menghiasi momen kunci yang membuat penonton sulit lupa akan kemilau momen berdua antara Kyoutarou dan Anna. Memang agak lebay, tetapi efektif. Cut dan trasisi antar scene juga pas termasuk saat opening dan ending muncul. Cuplikan video berikut mewakili sebagian kecil dari banyaknya momen apik dalam anime ini.
This transition from karaoke to the actual opening was incredible. Whoever is directing this show knows what he is doing.
Danger's in my heart is on its way to becoming the best pure romance anime of all time. #bokuyaba pic.twitter.com/RSCyOFgOMw
— Lectures of Anime 📔 (@Anime_Lectures) March 26, 2024
Lebih dari Sekadar Cinta Monyet SMP
Musim kedua juga membuktikan kalau Bokuyaba bukan sekadar kisah cinta monyet SMP biasa. Telah saya sebutkan dua kali sebelumnya kalau anime ini menceritakan kisah cinta siswa emo dan siswi spek model. Dua yang nampaknya tidak pernah dipikirkan akan dicocokkan menjadi keunikan seri ini dibanding romansa SMP di luar sana. Bahkan untuk beberapa karakter pendukung seperti Kana dan Moeko juga punya keunikan yang tidak dimiliki karakter anime di luar sana.
Kalau mau dibandingkan dengan anime lain yang mirip dengan Bokuyaba, ada Tsuki ga Kirei yang sempat trending di musimnya. Tsuki ga Kirei punya kisah lebih manis, tetapi dari segi karakter Bokuyaba masih lebih unik dan lengket di pikiran penonton dibanding Tsuki ga Kirei. Ini juga membuat momen komedi di Bokuyaba lebih nendang karena spesifikasi karakter yang unik keluar dalam adegan kocaknya.
Bokuyaba tidak berusaha membuat segalanya terlihat romantis dan spesial. Hanya dari interaksi kecil dan kehidupan sehari-hari, hubungan Kyoutaro dan Anna bisa semakin dekat hingga mereka akhirnya resmi menjadi sepasang kekasih. Seri ini berhasil menabrak klise romansa dengan menegaskan posisi perempuan yang bisa selangkah lebih maju meski ada rintangan perbedaan postur badan yang mencolok. Bahkan mereka berani mengeluarkan karakter baru menjelang tutupnya anime ini. Belum ada anime romansa yang menampilkan adegan pernyataan cinta seunik Bokuyaba.
Verdict: Bokuyaba Sweep/10
Musim kedua adalah potongan puzzle yang menuntaskan perjalanan panjang Anna dan Kyoutaro agar bisa bersatu. Solid di tiap episode membuat penonton tidak pernah undur memilih Bokuyaba sebagai anime favorit tiap minggunya.
Kalaupun ada yang mengganjal dari Bokuyaba, pastilah mereka yang tidak menyukainya sudah tumbang dari musim pertama. Keunikan karakter Bokuyaba seperti pedang yang memisahkan orang bisa konek dengan seri ini dan yang tidak. Anime ini lebih dari kata layak untuk bisa mengungguli judul-judul lainnya di musim yang sama.