Apa jadinya dunia jika diwarnai oleh satu kebohongan besar? Jawabannya mungkin kalian akan dapat temukan dalam anime musim panas yang berjudul Liar Liar. Sesuai dengan namanya, anime ini menjadikan kebohongan sebagai senjata utama dalam setiap bagian ceritanya.
Liar Liar mengisahkan Shinohara Hiroto, seorang murid baru yang belum lama datang di Pulau Akademi, tempat di mana semuanya ditentukan dengan game. Hiroto mau tidak mau terlibat dalam kebohongan besar setelah tidak sengaja mengalahkan salah satu player terkuat di pulau itu, Saionji Sarasa. Dengan berstatus 7 Bintang Tercepat, Hiroto dan Sarasa bekerja sama menutupi kebohongan satu sama lain agar tidak terungkap oleh orang lain.
Anime ini diadaptasi dari novel ringan karangan Kuon Haruki dengan ilustrasi digambar oleh konomi. Studio Geek Toys menjadi pembuat adaptasi ini dan telah mengorbitkan anime ini dari 8 Juli sampai 16 September 2023.
Jadi, apakah anime ini menarik seperti judulnya? Mari kita libas dalam ulasan berikut.
Dua Pembuka Yang Magnetis
Anime ini langsung menggedor musim panas lewat penayangan dua episode awal secara langsung. Impresi awal kuat langsung terbentuk dari sini. Punya premis cerita yang menarik, judul yang menjual, serta karakter yang sedap dipandang, anime ini bisa melakukan berbagai manuver dari potensi-potensi tersebut.
Eksekusi dua episode awalnya juga bukan main. Saya agak pesimis dengan tema yang diangkat merupakan game. Karena game sendiri ada kategori yang bermacam-macam. Sulit rasanya untuk menyatukan berbagai komponen yang terpisah dalam 24 menit per episode. Nyatanya, episode 1 dan 2 berhasil menangkis keraguan saya.
Grafis animenya juga dibuat memukau. Siapa yang tidak tertarik jika diberikan superb opener seperti ini? Setidaknya dari start, anime ini punya kans yang bagus untuk disebut sebagai kandidat AOTS.
Realita Muncul di Belakang
Maju ke episode ketiga dan seterusnya, animo dalam anime ini terasa semakin menurun. Saya yang awalnya bersemengat memuji anime satu ini, mulai pudar melihat perkembangan cerita yang agak sulit dicerna bagi penonton yang ingin have fun menontonnya.
Game di dua episode awal adalah game tahan tawa. Jadi, semua orang bisa menikmatinya tanpa kesulitan. Nah, di game-game selanjutnya itu semakin ribet dan bikin pusing. Anda perlu menatap layar secara fokus agar setiap detail dalam penjelasan tidak terlewat. Kalau terlewat, bisa-bisa Anda dibuat lebih bingung ketika gamenya sudah dimulai.
Penjelasan peraturan game juga terasa membosankan. Penonton diharuskan mengikuti 5 menit bahkan lebih untuk mendapat penjelasan mengenai gamenya, barulah game dimulai.
Taktik cerdik karakter utama juga dirasa semakin tumpul dan semakin dipaksa setiap kali mengakhiri game. Suatu formula yang pasti terjadi di anime yang punya penjelasan bertele-tele: Briefing membosankan, game dimulai, MC dalam keadaan tidak menguntungkan, MC dengan segala kecurangannya berhasil membalikkan keadaan dan tidak terkalahkan.
Begitu konstannya mengikuti rumus tersebut, membuat kebosanan penonton menjadi berlipat kali ganda setiap kali menonton game dalam anime ini.
Titik Jual Anime Ini
Satu poin yang bisa diandalkan oleh anime ini dalam menjual tayangannya adalah karakter heroine yang bening-bening. Konsep sekolah dengan game juga menyegarkan bagi penonton remaja yang terobsesi dengan kehidupan impian seperti ini.
Sayangnya, poin sales seperti ini tidak terlalu berdampak pada penonton yang lebih dewasa yang tidak mau capek dua kali mikir setelah kerja, dipaksa lagi otaknya untuk memikirkan inti permainan dalam anime ini.
Anime ini mengingatkan saya dengan Engage Kiss yang punya poin sales yang serupa. Ceritanya yang blepotan kemana-mana, karakternya tidak punya arah yang jelas dan endingnya juga tidak begitu memuaskan.
Verdict: Tak Seindah Judul/10
Judul boleh menjual, premis juga bisa menarik, tetapi semuanya akan sia-sia jika eksekusi ceritanya tidak baik. Liar Liar menambah daftar kering yang tayang di musim panas ini. Bahkan, dengan segala kemegahan dua episode awal, anime ini makin tenggelam dan tidak banyak orang yang membahasnya. Buat apa dibahas kalau cuma bikin capek doang? Lagipula cerita dalam anime ini tidak punya bobot yang layak diperbincangkan.
Barangkali anime ini masih menyimpan potensi tersembunyi mengingat tujuan MC belum ada progress satu langkah pun. Hanya saja, dari 12 episode yang ditayangkan kita tidak mendapat informasi yang berharga. Perlukah Kadokawa memicu musim kedua untuk anime ini?