Halo dan Hai!
Sebelum lebih jauh, ada baiknya kita memiliki definisi yang sama dari apa itu “3 Episodes Rule”. Hal ini karena frasa ini memiliki definisi lebih dari satu. Khusus di sini, frasa tadi akan merujuk pada “panduan yang menyarankan penonton untuk menonton tiga episode pertama dari sebuah seri anime sebelum memutuskan apakah akan melanjutkan menonton atau menghentikannya sama sekali.” Nah, setelah menyamakan definisi kita, berikutnya adalah disclaimer:
Aturan 3 episode bukanlah suatu hal wajib, baku, dan sempurna, tetapi dapat menjadi alat berguna dalam membantu penonton mengambil keputusan tentang apakah akan melanjutkan menonton sebuah seri anime atau tidak. Ini berguna terutama bagi mereka yang waktu luangnya tidak terlalu banyak. Dengan menonton tiga episode pertama dari sebuah acara, penonton dapat mendapatkan gambaran awal tentang alur cerita, karakter, dan gaya visual yang ditawarkan oleh seri tersebut. Akhirnya, keputusan untuk melanjutkan menonton sebuah seri atau tidak seharusnya didasarkan pada kesenangan dan minat pribadi.”
Salam damai~
Nah, sekarang kita bisa masuk ke isi utama dari artikel ini. Di artikel ini kita akan membahas anime berjudul Liar Liar. Yang akan dinilai disini adalah:
- Visual
- Audio
- Penokohan
- 3 Faktor Tadi + Plot
Kesimpulan akhir akan ada sebagai berikut (dengan tambahan pengecualian tertentu):
- Tidak direkomendasikan
- Sedikit Direkomendasikan
- Cukup Direkomendasikan
- Direkomendasikan
- Sangat Direkomendasikan
- Wajib
Tidak akan ada penilaian angka, karena susah. Kalau mau secara kuantitatif harus ada penilaian dari berbagai narasumber. Atau yang paling sederhana dari situs MyAnime List, sih. Oleh sebab itu, disini akan pakai penilaian kualitatif saja, ya.
TLDR: Kesimpulan anime ini jatuh di kategori: “Cukup Direkomendasikan”. Kenapa? mari lanjut membaca jika penasaran~
Liar Liar
“Vibes awalnya seperti No Game No Life, tapi tentu bukan begitu. Jauh”
-Opini pribadi
“Liar Liar” diadaptasi dari seri light novel romcom yang ditulis oleh Haruki Kuō dan diilustrasikan oleh konomi. Anime ini dikerjakan oleh Geek Toys, studio animasi yang relatif baru yang didirikan pada tahun 2018. Anime produksi mereka salah satunya Date a Live Season 4 kemarin (benar, anime yang ganti season ganti studio itu). Premis awal dari anime ini sangat klasik romcom sih, ya. Dimana lagi kalau bukan di akademi. Lalu apa? bisa ditebak, ketemu sama heroine yang si paling “ratu”. Apa yang beda dari anime sejenis? tidak ada, mungkin.
PREMIS AWAL – Latar cerita dimulai di Akademi Island. Sebuah pulau artifisial tempat para siswanya terlibat dalam permainan untuk berebut bintang demi meraih gelar “Tujuh Bintang” yang prestisius. Premis cerita dimulai dari MC kita, Hiroto Shinohara, seorang siswa pindahan yang secara tak terduga mengalahkan sang terkuat, seorang cewek berambut merah dengan nama Sarasa, dengan cara terkonyol mungkin. It’s romcom after all.
Hal tentang kenapa judulnya Liar Liar juga akan diceritakan nanti setelah pertemuan itu. Sepertinya hanya di sana hal unik yang membedakan ini anime dari anime sejenis dalam 3 episode.
VISUAL – untuk visual anime ini rata-rata, animasinya halus – tapi bukan mewah seperti Violet Evergarden atau KNY misal. Kalau dibandingkan sama anime yang benar-benar mirip, No Game No Life, yah… kalah, sih. Liar Liar ini animasi dan visualnya cukup sederhana. Ibarat dunia nyata yang disimplifikasi dan dihilangkan kesan gloomynya sebuah kehidupan.
AUDIO – Openingnya berjudul, “Lies Goes On,” dibawakan oleh May’n, sementara Endingnya, “faky merry game,” dibawakan oleh grup idola SMILE PRINCESS. Untuk opening dan ending tidak terlalu banger, tapi menurut penulis sudah sangat sesuai dengan tema animenya yang berpusat di game dan juga “kebohongan” sebagaimana judulnya.
Untuk akting dari voice actornya sih… bagus, hal yang bisa diekspektasikan dari Japanese Seiyuu. Selain daripada itu, suaranya pun pada fresh semua, yah, karena memang VAnya cukup jarang ditemukan di beberapa anime besar. Untuk background musik, standar saja.
MC (Shinohara), Yuki, Sarasa
PENOKOHAN – Yah, disini menurut penulis kurang. Selain MC kita dan juga Sarasa, karakter lain memang belum terlalu kuat motivasinya. Tapi di episode 4 ke atas ada 1 karakter baru yang dapat spot penokohan yang kuat. Oleh sebab itu, dalam 3 episode ini memang konflik yang ditampilkan belum terlalu dalam.
3 FAKTOR TADI + PLOT – Liar Liar standar dari tiga faktor tadi, bagus tapi tidak mewah/wah. Jika ingin menilai lebih komprehensif, mari kita tarik anime sejenis. Yaitu No Game No Life. Dari segi visual, tidak sebagus NGNL sih. Musik juga, lihat OP NGNL “This Game”, sangat banger dan terkenal. Untuk plot overall juga belum sedalam NGNL, dari 3 episode awal, bahkan hingga episode 6.
Mungkin hanya dalam adu mekaniknya saja yang ‘bagus’ dan unik seperti NGNL, jujur… karena hal ini nontonnya harus bener-bener teliti biar paham kenapa bisa menang, ahahaha. Tetapi, ironisnya juga disini,
Pertama: karena saking unik dan kompleksnya mungkin, penjelasannya ‘sedikit buruk; sehingga perlu atensi lebih dari kita untuk mencernanya.
Kedua: banyak kemampuan yang tiba-tiba ada hanya di game itu saja, MC kita memang digambarkan makai otaknya, tapi skillnya itu seperti dapat cheat langsung dari authornya. Jadi ini malah seperti bagaimana authornya mempengaruhi dunia ciptaannya biar si MC bisa menang dengan cara paling absurd/aneh/unbelievable mungkin.
Alasan lain kenapa judulnya Liar Liar, tidak banyak yang bisa disalahkan disini. Hanya saja, karena hal itu memang kesan adu otaknya dangkal sih, ya.
[Kalau kalian main Genshin Impact, ini persis seperti quest Shigeru dan Junkichi. Untuk mendorong plot lebih jauh, bukannya pakai kemampuan yang sudah ada, malah pakai kemampuan baru yang muncul entah darimana. Kita para penonton pun bingung bahkan kalau niat perlu mencatat kemampuannya].
Tapi konflik awal, dari dampak setelah MC ngalahin si paling ratu tadi dan alasan judulnya Liar Liar itu adalah hal paling menarik secara objektif di anime ini, hal paling menarik kedua secara subjektif. dengan kenyataan bagaimana di episode 4 ada konflik dan tokoh baru dengan penokohan kuat, memang masih ada ruang berkembang untuk anime ini. Tapi jangan berekspektasi lebih adalah kuncinya.
KESIMPULAN
Untuk visual dan musik sudah standar sebuah anime saat ini, bagus tapi tidak mewah juga. Cewek-ceweknya? waifuable semua, btw. Tinggal cari yang cocok sama sifat. Jadi memang sekilas mirip NGNL, tapi beda jauh yekan. Beda itu dapat ditemukan di eksekusi premis yang ada.
Plot? lore judul Liar Liar itu yang menarik. Sisanya sejauh ini masih dangkal. Ada masalah utama di main theme ini anime, yakni “gamenya”. Dimana untuk memenangkan game-game tersebut, MC selalu didorong skill baru yang muncul entah darimana, seperti mode kreatif di minecraft atau seperti Junkichi nulis novel di game Genshin Impact. Tapi apa yang disebut masalah disini pada dasarnya juga alasan kenapa judul anime ini Liar Liar. Jadi ini mungkin masalah bagi sebagian orang, dan tidak bagi yang lain.
Secara subyektif, yang membuat penulis tertarik sama ini anime tentu saja Yuki di bawah ini:
Btw, iya. Untuk desain karakter cewenya memang generik. Tapi buat kaum yang jarang kontakan sama cewe, keberadaan mereka sudah cukup jadi alasan buat nonton.
Ok. Sekian. Keputusan akhir, “Cukup Direkomendasikan”